Selasa, 18 Juni 2013

MENULISLAH GURU



GURU HARUS MAU MENULIS
Oleh: Wahyuningsih Rahayu
Orang bisa saja berbicara lancar untuk mengungkapkan suatu topik permasalahan. Namun, tidak sedikit orang  bahkan Bapak/IBu guru mengalami kesulitan untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Walaupun mereka  sudah terbiasa mengajarkan keterampilan menulis pada siswa.
Seiring dengan  dimulainya  Permenneg PAN & RB No. 16/2009 tentang penilaian kinerja guru di tahun 2013 ini, guru mau tak mau harus mau menulis. Hal ini karena selain guru memiliki nilai bagus dalam kompetensi paedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional, guru juga harus membuat karya yang berhubungan dengan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).  Semua guru dari TK-SLTA diharapkan mau dan mampu untuk menulis. Apakah yang ditulis?
Banyak hal yang dapat ditulis oleh seorang guru, mulai yang sederhana hingga kompleks. Namun, kenyataan masih banyak guru yang enggan untuk menulis. Menulis merupakan kegiatan penyampaian pesan (gagasan, perasaan, atau informasi) secara tertulis kepada pihak lain. Dalam kegiatan berbahasa menulis melibatkan empat unsur, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, medium tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan. Pesan yang harus ditulis oleh guru tentu saja pesan yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan.
Yang perlu ditulis guru dalam menuangkan idenya sesuai dengan persyaratan untuk kenaikan pangkat antara lain publikasi karya tulis ilmiah yang dapat berupa laporan hasil penelitian, tinjauan ilmiah, tulisan ilmiah popular, dan artikel ilmiah.  Selain itu, guru juga dapat menulis dari hasil karya inovatif, yang terdiri atas menemukan teknologi tepatguna, menemukan/menciptakan karya seni, membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/ praktikum, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya. Semua karya tersebut dapat ditulis oleh guru sebagai bukti dari kegiatan profesinya.
Untuk bisa menulis persyaratan tersebut, syarat utamanya adalah mau membaca buku. Tanpa mau membaca, maka guru akan mengalami kesulitan dalam menulis. Guru akan dapat menulis dengan lancar apabila mau membaca berbagai informasi. Selain itu kemauan guru modal utama untuk dapat menulis. Guru juga harus menghilangkan rasa tidak pede dengan hasil tulisannya.
Kapan lagi guru mau menulis kalau tidak dimulai dari sekarang. Untuk kegiatan awal menulis, guru harus menanamkan pada dirinya bahwa menulis adalah suatu kebutuhan. Kebutuhan itu haruslah dipaksakan pada diri sendiri untuk dipenuhi. Dari hal yang awalnya terpaksa, maka akan menjadi hal biasa. Apabila guru sudah memiliki kebiasaan menulis maka tertanam dalam dirinya bahwa menulis adalah kebutuhan pokok setiap guru dalam rangka mengemban amanat sebagai tenaga profesional dalam bidang pendidikan. Hasil tulisan guru selain untuk persayaratan kenaikan pangkat, pemerintah juga memberikan apresiasi yang bagus dalam bentuk lomba dengan hadiah yang hebat, seperti lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran tingkat nasional, sayembara buku pengayaan untuk guru oleh Pusbuk, lomba inovasi pembelajaran tingkat provinsi, dan lain-lain. Selain itu menulis juga untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan orang lain yang  membacanya. Untuk itu, semua guru harus mau menulis mulai sekarang. Berani mencoba menulis berarti mengawali suatu kesuksesan bagi guru! Penulis: Wahyuningsih Rahayu, S.Pd, M. Pd. KEPALA SEKOLAH SD Batursari 3 Demak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar