Jumat, 21 Juni 2013

MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP



MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP-KONSEP
WAHYUNINGSIH RAHAYU, S.Pd, M.Pd.
I.         SKENARIO
      Pencapaian konsep merupakan proses mencari dan mendaftar sifat-sifat yang dapat digunakan untuk membedakan contoh-contoh yang tepat dengan contoh-contoh yang tidak tepat sebagai katagori.
     Guru menyusun naskah drama yang berisikan tentang kehidupan sehari-hari dengan mengutamakan tanda  baca yang tepat dalam kalimat tanya, kalimat perintah. Bacaan dalam drama disediakan kalimat berita, kalimat perintah, dan kalimat Tanya.
       Siswa secara kelompok diminta membaca materi drama. Setelah itu diajak Tanya jawab untuk mencari jenis-jenis kalimat yang terdapat dalam naskah drama. Siswa menyebutkan yang termasuk kalimat berita, kalimat Tanya, kalimat perintah.
      Siswa menuliskan kalimat-kalimat yang diminta guru dalam tugas kelompoknya. Siswa melaporkan hasil tugas kelompok. Setelah itu guru menyediakan beberapa kalimat secara acak yang termasuk kalimat perintah, kalimat Tanya, dan kalimat berita. Guru melafalkan kalimat-kalimat tersebut dengan lafal dan intonasi yang kurang tepat. Siswa diminta menjawab benar apa salah dari intonasi dan lafal yang diucapkan guru.
        Setelah itu, siswa membacakan teks drama yang mengandung kalimat Tanya, kalimat seru, dan kalimat berita dengan lafalt dan intonasi yang benar. Setiap siswa diberi kesempatan untuk melakukan parktik membaca drama dengan cara  yang benar. Setelah berulang-ulang mencoba melafalkan, siswa menyimpulkan bagaimana cara membaca naskah drama dengan lafal dan intonasi yang  benar. Siswa menguasai konsep kalimat berita, kalimat perintah, dan kalimat Tanya dan cara melafalkannya.


II.      URAIAN KOMPONEN
A.    SINTAKS
Tahap-tahap pembelajaran:
1.      Melibatkan penyajian data pada pembelajar. Dalam penyajian data ini, guru menyiapkan materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi-materi disiapkan untuk siswa agar dapat belajar menguasai konsep-konsep dengan mudah. Materi juga diperjelas denga pemanfaatan media apabila diperlukan sesuai dengan karakteritik materi maupun siswa.
2.      Siswa menguji penemuan konsep mereka, pertama-tama dengan mengidentifikasi secara tepat contoh-contoh tambahan yang tidak dilabeli dari konsep itu dan kemudian dengan membuat contoh-contoh.  HAsil dari menguji penemuan konsep adalah siswa mampu menerapkan konsep-konsep yang mereka kuasai untuk kegiatan belajar yang lebih kompleks.
3.      Siswa menganalisis strategi-strategi dengan segala hal yang mereka gunakan untuk mencapai konsep.  Dari materi yang dipelajari siswa, diharapkan siswa memiliki cara-cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah berdasarkan konsep yang telah dikuasainya.

B.     SISTEM SOSIAL
Untuk penemuan konsep, dengan menerapkan prosedur-prosedur kooperative. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara kelompok atau bersama-sama. Kelompok dapat berupa kelompok kecil maupun kelompok besar untuk menyelesaikan masalah.

C.     PERAN GURU
Peran guru dalam model ini:
1.      Guru menyajikan contoh-contoh tambahan seperlunya.
2.      Tugas penting guru yaitu: mencatat/merekam, membisikkan (isyarat), dan menyajikan data tambahan.
3.      Guru harus bersikap simpatik pada hipotesis yang satu dengan hipoteisis lain.
4.      Fokus pada  padasifat-sifat atau fitur-fitur tertentu dalam contoh-contoh yang ada.
5.      Mendampingi siswa dalam mendiskusikan dan mengevaluasi strategi berpikir mereka.
D.    SISTEM PENDUKUNG
Konsep-konsep yang sebelumnya telah dikuasai siswa serta dipilih oleh guru, materi-materi yang telah terpilih dan dikelola dengan cermat dan teliti, data-data yang berbeda sebagai contoh.

E.     DAMPAK INSTRUKSIONAL DAN PENGIRING
Dampak instruksional  yang diharapkan dengan model ini adalah: menyediakan praktik dalamlogika induktif, dankesempatan-kesempatan untuk mengubah danmengembangkan strategi-strategi membangun konsep yang dimiliki siswa,  sifat konsep, konsep system  konseptual, dan penerapannya, strategi-strategi pembelajaran konsep.
Dampak pengiring dari model ini adalah: fkesibilitas konseptual, pemikiran induktif, dan toleran pada ambiguitas, serta tertanamnya nilai-nilai pendidikan karakter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar