PEMBELAJARAN
MENYIMAK MELALUI MODEL KOMEKS
DI KELAS VI SD
OLEH
WAHYUNIINGSIH RAHAYU, S.Pd, M.Pd
Menyimak menurut Ghazali (2010: 168)
adalah sebuah sarana untuk memulai
produki bahasa lisan. Langkah pertama kegiatan peserta didik pada waktu
menyimak ini menurut Iskandarwassid (2008:227) adalah proses psikomotorik untuk
menerima dan gelombang suara melalui telinga
dan mengirimkan impuls-impuls tersebut ke suara melalui teling dan
mengirimkan impuls-impuls tersebut ke otak.
Selain itu, dalam upaya menerapkan pendidikan karakter melalui
kegiatan menyimak bagi anak sekolah dasar khususnya, seorang guru hendaknya
memperhatikan pula 8 proses dalam kegiatan menyimak cerita yang didengar
menurut Brown dalam Iskandarwassid (2008:227),
yaitu: 1) pendengar memproses raw speech dan
menyimpan image darinya dalam short term
memory, 2) pendengar menentukan tipe dalam setiap peristiwa pembicaraan
yang sedang diproses, 3) pendengar mencari maksud dan tujuan pembicara, 4)
mendengar me-recall latar belakang informasi (melalui skema yang ia miliki)
sesuai dengan konteks masalah yang ada, 5) pendengar menentukan arti atau
maksud dari cerita, 6) pendengar mencari pesan yang ia dengar, 7) pendengar
mempertimbangkan apakah informasi yang ia terima harus disimpan di dalam
memorinya atau ditunda, dan 8) pendengar menghapus bentuk-bentuk pesan yang ia
terima.
Demikian pula kegiatan menyimak yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran Komeks di kelas VI A SD Negeri Batursari 5.
Keterampilan menyimak yang diharapkan dalam pembelajaran ini adalah
keterampilan peserta didik untuk menulis hal-hal pokok dari suatu teks dan
mengidentifikasi unsur cerita yang dibacakan. Hal ini karena materi menyimak
pada semester 1 kelas VI A terdiri atas satu standar kompetensi yaitu
mendengarkan, memahami teks dan cerita anak yang dibacakan. Standar kompetensi
ini dijabarkan dalam dua kompetensi dasar yaitu: 11 menulis hal-hal
penting/pokok dari suatu teks yang dibacakan dan 1.2 mengidentifikasi tokoh,
watak, latar, tema, atau amanat dari cerita anak yang dibacakan. Model
pembelajaran ”Komeks” yang merupakan
singkatan dari kooperatif dengan media
kartu berseri sebagai upaya untuk menerapkan pendidikan karakter.
Pembelajaran kooperatif, juga disebut pembelajaran sosial. Pembelajaran
kooperatif menurut Suprijono (2010:54) adalah konsep yang lebih luas meliputi
semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru
atau diarahkan oleh guru. Secara garis besar pembelajaran kooperatif dalam
menyimak teks dan cerita yang dibacakan
ini dilakukan peserta didik secara kelompok. Masing-masing kelompok
beranggotakan 5-6 peserta didik untuk kelompok besar dan 2-4 peserta didik
untuk kelompok kecil. Dalam pelaksanaan
pembelajaran kooperatif ini dilakukan
peserta didik untuk menyimak teks dan cerita yang dibacakan dan mengerjakan tugas yang diberikan guru secara
bersama-sama dengan kelompok, untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada diri
siswa.
Pembelajaran komeks
mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek menyimak dapat dilakukan dengan model
pembelajaran langsung. Menurut Trianto (2007:29) ciri-ciri pengajaran
langsung yang dikemukakan oleh Kardil
dan Nur (2000:3) yaitu: Adanya tujuan
pembelajaran dan pengaruh model pada peserta didik termasuk prosedur
keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran, sintaks atau pola keseluruhan, dan
sistem pengelolaan dan lingkungan belajar mdoel yang diperlukan agar kegiatan
pembelajaran tertentu dapat berlangsung
dengan berhasil. Menyimak pemahaman juga dapat dilakukan dengan model
kooperatif.
Langkah-langkah-langkah
pembelajaran kooperatif menurut Triyanto (2007:48) terdiri atas: Fase 1
menyampaikan tujuan; fase 2 menyajikan informasi; fase 3 mengoragnisasikan
peserta didik ke dalam kelompok kooperatif;
fase 4 membimbing kelompok bekerja dan belajar; fase 5 evaluasi; dan
fase 6 memberikan penghargaan. Secara sistematis, model pembelajaran komeks
bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter ini akan diuraikan mulai dari
sintaks, sistem sosial, peran guru, sistem pendukung, dan dampak instruksional
serta dampak pengiring sebagai berikut:
a.
Sintaks
(langkah-langkah) pembelajaran model komeks ini meliputi:
1) Guru
menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.
2) Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
3) Guru
menyampaikan cara-cara kegiatan yang akan dilakukan peserta didik bersama
kelompoknya.
4) Peserta
didik menuju kelompoknya masing-masing.
(nilai karakter: kerja sama).
5) Peserta
didik menerima tugas guru yang berupa kartu berseri dalam amplop.
6) Peserta
didik mengorganisasi kelompok untuk melakukan kegiatan kooperatif secara jujur.
Salah satu peserta didik hanya mengambil kartu bacaan saja, kartu lainnya tetap
di dalam amplop. (nilai karakter jujur)
7) Peserta
didik melakukan menyimak teks yang dibacakan untuk siklus 1 dan cerita anak
yang dibacakan untuk siklus 2 dengan
salah satu peserta didikmembacakan, anggota kelompok lainnya mendengarkan.
(nilai karakter kerja keras)
8) Peserta
didik mengembalikan teks bacaan ke dalam amplop dan mengambil kartu tugas
kelompok (karakter: jujur)
9) Peserta didik mengerjakan tugas dengan
kelompoknya masing-masing (nilai karakter: kerja sama dan komunikatif)
10) Peserta
didik menukarkan hasil pekerjaan dengan kelompok lainnya. (nilai karakter percaya diri)
11) Kelompok
peserta didik yang telah menukarkan hasil tugas mengambil kunci jawaban di
dalam amplop masing-masing.
12) Peserta
didik membahas hasil tugas kelompok dengan mencocokkannya dengan kunci jawaban
dalam kartu berseri (Nilai karakter:
menghargai prestasi)
13) Peserta
didik membahas hasil tugas secara klasikal (nilai karakter: menghargai
prestasi).
14) Peserta
didik menceritakan kembali isi bacaan yang disimak secara lisan di depan kelas.
15) Peserta
didik menyimpulkan materi pelajaran dan melakukan refleksi.
16) Guru
menekankan nilai-nilai karakter dari kegiatan yang dilakukan secara kelompok
maupun klasikal.
17) Peserta
didik memasang pada pohon pajangan hasil tugas kelompok.
18) Peserta
didik mengerjakan tes formatif.
b.
Sistem
Sosial
Model pembelajaran
komeks memiliki atmosfir kelas bersifat kooperatif. Guru dianggap sebagai
inisiator tahap-tahap pengajaran dan penentu rangkaian aktivitas pembelajaran,
maka dia harus bertanggung jawab melakukan kontrol pada peserta didik dengan
cara kooperatif. Pembelajaran dilakukan secara kelompok, sehingga pemahaman
peserta didik dapat diperoleh dengan saling membantu antara anak yang 1 dengan
lainnya. Peserta didik dapat melakukan kerja sama dalam menyusun kategori
materi sesuai dengan ciri-ciri umum sehingga diperoleh ciri yang khsusus untuk
dikembangkan menjadi lebih luas dalam pengalaman peserta didik sampai peserta
didik dapat menguasahi konsep baru suatu materi.
Sistem sosial dalam
pembelajaran menyimak secara kelompok ini dibedakan menjadi 2, yakni untuk
siklus 1 kelompok besar dan siklus 2 kelompok kecil. Pembelajaran dengan cara
kelompok ini dengan tujuan untuk melatih peserta berkonsentrasi dalam
mendengarkan teks dan cerita anak yang dibacakan.
c.
Peran Guru
Guru
berperan sebagai fasilitator, motivator,
pembimbing, moderator, serta sebagai organisator terhadap kegiatan peserta
didik untuk belajar secara kooperatif sampai konsep benar-benar dikuasai siswa.
Tugas penting guru adalah merasakan kesiapan peserta didik untuk menjalani pennglaman-pengalaman
dan aktivitas-aktivitas kognitif yang baru, dengan cara mengasimilasi dan
menggunakan pengalaman-pengalaman ini.
d. Sistem Pendukung
Sistem
pendukung dalam penelitian ini adalah media Kartu berseri yang diletakkan dalam
amplop. Tap-tiap amplop berisikan kartu petunjuk kegiatan, kartu bahan bacaan
yang di dalamnya memuat nilai-nilai pendidikan karakter, kartu tuags kelompok, dan kartu kunci jawaban.
Kartu
berseri ini dibuat dari kertas manila dengan ukuran 25 cm x 12 cm. Ampop yang digunakan
untuk mengemas media kartu berseri ini adalah amplop bekas undangan yang telah
ditutup tulisan undangannya.
e.
Dampak
Instruksional dan Pengiring
Model
pembelajaran menyimak teks dan cerita yang dibacakan dirancang
untuk melatih peserta didik membuat konsep dan sekaligus untuk mengajarkan
konsep-konsep dan cara penerapannya (generalisasi) pada mereka. Model ini
mengajarkan minat peserta didik terhadap logika, minat pada bahasa, dan arti
kata-kata, dan minat pada menyimak teks dan cerita anak yang dibacakan.
Dampak
instruksional meliputi: 1) informasi tentang isi teks
dan cerita yang dibacakan 2) menulis hal-hal pokok dalam teks yang
dibacakan, dan 3) mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema, dan amanat cerita
anak yang dibacakan.
Dampak
pengiring dari model pembelajaran komeks bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter materi menyimak teks dan cerita yang dibacakan berupa
penanaman nilai-nilai pendidikan karakter
antara lain: jujur, kerja sama, kerja keras, komunikatif, kreatif,
berani, percaya diri, dan menghargai
prestasi.
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
|
:
|
Bahasa
Indonesia
|
Kelas/Semester
|
:
|
VI
/ 1
|
Alokasi
Waktu
|
:
|
2 x 35 menit ( 1 x
pertemuan )
|
Standar
Kompetensi
|
:
|
Mendengarkan (Memahamai teks
dan cerita anak yang dibacakan)
|
Kompetensi
Dasar
|
:
|
Menulis hal-hal
pokok dari suatu teks yang dibacakan
|
Indikator
|
:
|
Mengidentifikasi isi teks yang
dibacakan
Menyimpulkan isi teks yang
dibacakan
Menulis teks pidato
berpidato di depan kelas
|
I.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini diharapkan peserta didik dapat :
· Menyebutkan judul bacaan.
· Mengidentifikasi isi teks yang
didengarkan.
· Menyimpulkan isi teks yang
didengarkan.
· Menyusun teks pidato
· Berpidato di depan kelas
II.
Karakter yanng ditanamkan
Jujur, kerja sama, toleransi, kerja keras,
komun ikatif, kreatif, berani, percaya diri,
dan menghargai prestasi.
III.
Materi
Pembelajaran
Teks bacaan
TANAMAN
ECENG GONDOK
Ketika muncul pertama kali, eceng
gondok menjadi tanaman hias yang memikat. Ternyata, pertumbuhan tanaman ini
begitu cepat. Tanaman ini mudah tumbuhnya. Tanaman ecengn gondok biasa tumbuh
di rawa-rawa. Pesatnya pertumbuhan eceng gondok menjadi masalah lingkungan.
Makhluk hidup yang tumbuh di rawa lainnya bisa mati.Selain itu, eceng gondok
susah sekali untuk dimusnahkan.
Ada sebagian penduduk di sekitar
Rawa Peninng Ambawara yang memanfaatkan eceng gondok. Bahan ini digunakan
sebagai bahan baku industry rumah tanngga. Mereka menggunakan eceng gondok untuk membuat bermacam-macam benda seperti
tas, sandal, sepatu, dan alat lainnya. Namun, hasil ini tidak sebanding dengan
akibat yang ditimbulkan oleh eceng gondok. Eceng gondok cenderung menjadi gulma
tanaman yang mematikan.
IV.
Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1.
Pendekatan
: Kooperatif
2.
Metode : Ceramah, demonstrasi, Tanya-jawab,
tugas kelompok.
V.
Langkah-langkah
Pembelajaran
Pertemuan
1 (70 menit)
Kegiatan Awal (10 menit)
Appersepsi dilakukan dengan cara:
1. Guru
bertanya-jawab tentang hari
ulang tahun.
2. Peserta
didik dan guru
membahas nama-nama bulan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang
hendak dicapai dari kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti
(50 menit)
a.
Eksplorasi
1. Guru
menyiapkan media dan
alat yang dibutukan.
2. Peserta
didik memperhatikan
penjelasan guru tentang kegiatan yang
akan dilakukan.
3. Guru
mendemonstrasikan cara
mengerjakan tugas kelompok dengan media kartu berseri.
4. Peserta didik bertanya-jawab
tentang kegiatan yang akan dilakukan.
b.
Elaborasi
1. Peserta didik menuju kelompoknya
masing-masing kelompok besar (Nilai yang ditanamkan kerja sama).
2.
Peserta
didik memperhatikan demonstrasi guru cara menggunakan media kartu berseri (rasa
ingin tahu).
3.
Peserta
didik mengambil kartu petunjuk kegiatan
dan teks bacaan pada amplop kartu berseri.
4.
Peserta didik mengorganisasi kelompok untuk
melakukan kegiatan kooperatif secara jujur. Peserta didik hanya mengambil kartu
bacaan saja, kartu lainnya tetap di dalam amplop. (nilai karakter: jujur).
5.
Peserta didik melakukan menyimak teks yang
dibacakan bersama kelompoknya (nilai karakter kerja keras).
6.
Peserta didik mengembalikan kartu bacaan dan
mengambil kartu tugas.
7.
Peserta didik mengerjakan tugas dengan
anggota kelompoknya (nilai karakter: kerja sama, kreatif, komunikatif).
8.
Peserta didik menukarkan hasil pekerjaan
dengan kelompok lainnya. (nilai karakter
percaya diri).
9.
Peserta didik membahas hasil tugas kelompok
dengan mencocokkannya dengan kunci jawaban dalam kartu berseri (Nilai
karakter:, menghargai prestasi).
10.
Peserta didik membahas hasil tugas secara
klasikal (nilai karakter: menghargai prestasi).
11.
Peserta didik membuat teks pidato
c. Konfirmasi
1. Peserta
bercerita isi teks yang didengarnya.
2. Peserta
didik berpidato di depan kelas
3.
Peserta didik menyimpulkan materi pelajaran
dan melakukan refleksi.
4.
Guru menekankan nilai-nilai karakter dari
kegiatan yang dilakukan secara kelompok, maupun klasikal.
Kegiatan
Akhir (10 menit)
1. Peserta
didik mencata kesimpulan hasil pembelajaran.
2. Peserta
didik mencatat tugas untuk di rumah.
3. Peserta
didik memajang hasil tugas pada pohon pajangan.
VI.
Alat
/ Bahan / Sumber Belajar
· Buku
Terampil Bahasa Indonesia 6 Penerbit Yudhistira.
· Buku Bahasa Indonesia 6 Penerbit Erlangga.
· Buku
Aku Siap Aku Bisa untuk SD kelas VI penerbit Erlangga
· Media
Kartu berseri
· Laptop
· LCD
VII. Penilaian
o
Lembar Pengamatan keaktifan peserta didik dalam praktik kooperatif.
o
Lembar
observasi kegiatan kelompok.
o
Lembar observasi oleh teman sejawat.
o
Lembar Evaluasi tertulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar