Jumat, 28 Juni 2013

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK



PEMBELAJARAN MENYIMAK MELALUI MODEL KOMEKS
DI KELAS VI SD

OLEH WAHYUNIINGSIH RAHAYU, S.Pd, M.Pd

Menyimak menurut Ghazali (2010: 168) adalah sebuah sarana untuk  memulai produki bahasa lisan. Langkah pertama kegiatan peserta didik pada waktu menyimak ini menurut Iskandarwassid (2008:227) adalah proses psikomotorik untuk menerima dan gelombang suara melalui telinga  dan mengirimkan impuls-impuls tersebut ke suara melalui teling dan mengirimkan impuls-impuls tersebut ke otak.  Selain itu, dalam upaya menerapkan pendidikan karakter melalui kegiatan menyimak bagi anak sekolah dasar khususnya, seorang guru hendaknya memperhatikan pula 8 proses dalam kegiatan menyimak cerita yang didengar menurut Brown dalam Iskandarwassid (2008:227), yaitu: 1) pendengar memproses raw speech dan menyimpan image darinya dalam short term memory, 2) pendengar menentukan tipe dalam setiap peristiwa pembicaraan yang sedang diproses, 3) pendengar mencari maksud dan tujuan pembicara, 4) mendengar me-recall latar belakang informasi (melalui skema yang ia miliki) sesuai dengan konteks masalah yang ada, 5) pendengar menentukan arti atau maksud dari cerita, 6) pendengar mencari pesan yang ia dengar, 7) pendengar mempertimbangkan apakah informasi yang ia terima harus disimpan di dalam memorinya atau ditunda, dan 8) pendengar menghapus bentuk-bentuk pesan yang ia terima.
Demikian pula kegiatan menyimak yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran Komeks di kelas VI A SD Negeri Batursari 5. Keterampilan menyimak yang diharapkan dalam pembelajaran ini adalah keterampilan peserta didik untuk menulis hal-hal pokok dari suatu teks dan mengidentifikasi unsur cerita yang dibacakan. Hal ini karena materi menyimak pada semester 1 kelas VI A terdiri atas satu standar kompetensi yaitu mendengarkan, memahami teks dan cerita anak yang dibacakan. Standar kompetensi ini dijabarkan dalam dua kompetensi dasar yaitu: 11 menulis hal-hal penting/pokok dari suatu teks yang dibacakan dan 1.2 mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema, atau amanat dari cerita anak yang dibacakan. Model pembelajaran ”Komeks” yang merupakan singkatan dari kooperatif dengan media kartu berseri sebagai upaya untuk menerapkan pendidikan karakter. Pembelajaran kooperatif, juga disebut pembelajaran sosial. Pembelajaran kooperatif menurut Suprijono (2010:54) adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara garis besar pembelajaran kooperatif dalam menyimak teks dan cerita yang dibacakan  ini dilakukan peserta didik secara kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 peserta didik untuk kelompok besar dan 2-4 peserta didik untuk kelompok kecil.  Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif ini dilakukan  peserta didik untuk menyimak teks dan cerita yang dibacakan dan  mengerjakan tugas yang diberikan guru secara bersama-sama dengan kelompok, untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada diri siswa.
Pembelajaran komeks mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek menyimak dapat dilakukan dengan model pembelajaran langsung. Menurut Trianto (2007:29) ciri-ciri pengajaran langsung  yang dikemukakan oleh Kardil dan Nur (2000:3)  yaitu: Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada peserta didik termasuk prosedur keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran, sintaks atau pola keseluruhan, dan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar mdoel yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat  berlangsung dengan berhasil. Menyimak pemahaman juga dapat dilakukan dengan model kooperatif.
Langkah-langkah-langkah pembelajaran kooperatif menurut Triyanto (2007:48) terdiri atas: Fase 1 menyampaikan tujuan; fase 2 menyajikan informasi; fase 3 mengoragnisasikan peserta didik ke dalam kelompok kooperatif;  fase 4 membimbing kelompok bekerja dan belajar; fase 5 evaluasi; dan fase 6 memberikan penghargaan. Secara sistematis, model pembelajaran komeks bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter ini akan diuraikan mulai dari sintaks, sistem sosial, peran guru, sistem pendukung, dan dampak instruksional serta dampak pengiring sebagai berikut: 
a.      Sintaks (langkah-langkah) pembelajaran model komeks ini meliputi:
1)      Guru menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.
2)   Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
3)   Guru menyampaikan cara-cara kegiatan yang akan dilakukan peserta didik bersama kelompoknya.
4)   Peserta didik menuju kelompoknya masing-masing.  (nilai karakter: kerja sama).
5)   Peserta didik menerima tugas guru yang berupa kartu berseri dalam amplop.
6)   Peserta didik mengorganisasi kelompok untuk melakukan kegiatan kooperatif secara jujur. Salah satu peserta didik hanya mengambil kartu bacaan saja, kartu lainnya tetap di dalam amplop. (nilai karakter jujur)
7)   Peserta didik melakukan menyimak teks yang dibacakan untuk siklus 1 dan cerita anak yang dibacakan untuk siklus 2  dengan salah satu peserta didikmembacakan, anggota kelompok lainnya mendengarkan. (nilai karakter kerja keras)
8)   Peserta didik mengembalikan teks bacaan ke dalam amplop dan mengambil kartu tugas kelompok (karakter: jujur)
9)    Peserta didik mengerjakan tugas dengan kelompoknya masing-masing (nilai karakter: kerja sama dan komunikatif)
10)  Peserta didik menukarkan hasil pekerjaan dengan kelompok lainnya.  (nilai karakter percaya diri)
11)  Kelompok peserta didik yang telah menukarkan hasil tugas mengambil kunci jawaban di dalam amplop masing-masing.
12)     Peserta didik membahas hasil tugas kelompok dengan mencocokkannya dengan kunci jawaban dalam kartu berseri (Nilai karakter:  menghargai prestasi)
13)     Peserta didik membahas hasil tugas secara klasikal (nilai karakter: menghargai prestasi).
14)     Peserta didik menceritakan kembali isi bacaan yang disimak secara lisan di depan kelas.
15)     Peserta didik menyimpulkan materi pelajaran dan melakukan refleksi.
16)     Guru menekankan nilai-nilai karakter dari kegiatan yang dilakukan secara kelompok maupun klasikal.
17)     Peserta didik memasang pada pohon pajangan hasil tugas kelompok.
18)     Peserta didik mengerjakan tes formatif.
b. Sistem Sosial
Model pembelajaran komeks memiliki atmosfir kelas bersifat kooperatif. Guru dianggap sebagai inisiator tahap-tahap pengajaran dan penentu rangkaian aktivitas pembelajaran, maka dia harus bertanggung jawab melakukan kontrol pada peserta didik dengan cara kooperatif. Pembelajaran dilakukan secara kelompok, sehingga pemahaman peserta didik dapat diperoleh dengan saling membantu antara anak yang 1 dengan lainnya. Peserta didik dapat melakukan kerja sama dalam menyusun kategori materi sesuai dengan ciri-ciri umum sehingga diperoleh ciri yang khsusus untuk dikembangkan menjadi lebih luas dalam pengalaman peserta didik sampai peserta didik dapat menguasahi konsep baru suatu materi.
Sistem sosial dalam pembelajaran menyimak secara kelompok ini dibedakan menjadi 2, yakni untuk siklus 1 kelompok besar dan siklus 2 kelompok kecil. Pembelajaran dengan cara kelompok ini dengan tujuan untuk melatih peserta berkonsentrasi dalam mendengarkan teks dan cerita anak yang dibacakan.

c.       Peran Guru
Guru berperan  sebagai fasilitator, motivator, pembimbing, moderator, serta sebagai organisator terhadap kegiatan peserta didik untuk belajar secara kooperatif sampai konsep benar-benar dikuasai siswa. Tugas penting guru adalah merasakan kesiapan peserta didik untuk menjalani pennglaman-pengalaman dan aktivitas-aktivitas kognitif yang baru, dengan cara mengasimilasi dan menggunakan pengalaman-pengalaman ini.   
d.   Sistem Pendukung
Sistem pendukung dalam penelitian ini adalah media Kartu berseri yang diletakkan dalam amplop. Tap-tiap amplop berisikan kartu petunjuk kegiatan, kartu bahan bacaan yang di dalamnya memuat nilai-nilai pendidikan karakter, kartu  tuags kelompok,  dan kartu kunci jawaban.
Kartu berseri ini dibuat dari kertas manila dengan ukuran 25 cm x 12 cm. Ampop yang digunakan untuk mengemas media kartu berseri ini adalah amplop bekas undangan yang telah ditutup tulisan undangannya.
e.    Dampak Instruksional dan Pengiring
Model pembelajaran  menyimak teks dan cerita yang dibacakan dirancang untuk melatih peserta didik membuat konsep dan sekaligus untuk mengajarkan konsep-konsep dan cara penerapannya (generalisasi) pada mereka. Model ini mengajarkan minat peserta didik terhadap logika, minat pada bahasa, dan arti kata-kata, dan minat pada menyimak teks dan cerita anak yang dibacakan.
Dampak instruksional meliputi: 1) informasi tentang isi  teks dan cerita yang dibacakan 2) menulis hal-hal pokok dalam teks yang dibacakan, dan 3) mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema, dan amanat cerita anak yang dibacakan.
Dampak pengiring dari model pembelajaran komeks bermuatan nilai-nilai  pendidikan karakter materi menyimak teks dan cerita yang dibacakan berupa penanaman nilai-nilai pendidikan karakter  antara lain: jujur, kerja sama, kerja keras, komunikatif, kreatif, berani, percaya diri,  dan menghargai prestasi. 

  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
:
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
:
VI / 1
Alokasi Waktu
:
2  x 35 menit  ( 1 x pertemuan )
Standar Kompetensi
:
Mendengarkan (Memahamai teks dan cerita anak yang dibacakan)
Kompetensi Dasar
:
Menulis hal-hal pokok dari suatu teks yang dibacakan

Indikator
:
Mengidentifikasi isi teks yang dibacakan
Menyimpulkan isi teks yang dibacakan
Menulis teks pidato
berpidato di depan kelas
I.          Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini diharapkan peserta didik dapat :
·      Menyebutkan judul bacaan.
·      Mengidentifikasi isi teks yang didengarkan.
·      Menyimpulkan isi teks yang didengarkan.
·      Menyusun  teks pidato
·      Berpidato di depan kelas
II.       Karakter yanng ditanamkan
Jujur, kerja sama, toleransi, kerja keras, komun ikatif, kreatif, berani, percaya diri,  dan menghargai prestasi. 

III.    Materi Pembelajaran
Teks bacaan
TANAMAN ECENG GONDOK
Ketika muncul pertama kali, eceng gondok menjadi tanaman hias yang memikat. Ternyata, pertumbuhan tanaman ini begitu cepat. Tanaman ini mudah tumbuhnya. Tanaman ecengn gondok biasa tumbuh di rawa-rawa. Pesatnya pertumbuhan eceng gondok menjadi masalah lingkungan. Makhluk hidup yang tumbuh di rawa lainnya bisa mati.Selain itu, eceng gondok susah sekali untuk dimusnahkan.
Ada sebagian penduduk di sekitar Rawa Peninng Ambawara yang memanfaatkan eceng gondok. Bahan ini digunakan sebagai bahan baku industry rumah tanngga. Mereka menggunakan eceng gondok  untuk membuat bermacam-macam benda seperti tas, sandal, sepatu, dan alat lainnya. Namun, hasil ini tidak sebanding dengan akibat yang ditimbulkan oleh eceng gondok. Eceng gondok cenderung menjadi gulma tanaman yang mematikan.
IV.     Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan : Kooperatif
2.   Metode : Ceramah, demonstrasi, Tanya-jawab, tugas kelompok.
V.        Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (70 menit)
Kegiatan Awal  (10 menit)
Appersepsi dilakukan dengan cara:
1.    Guru bertanya-jawab tentang hari ulang tahun.
2.    Peserta didik dan guru membahas nama-nama bulan.
3.    Guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti (50 menit)
a.      Eksplorasi
1.      Guru menyiapkan media dan alat yang dibutukan.
2.      Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang  kegiatan yang akan dilakukan.
3.      Guru mendemonstrasikan cara mengerjakan tugas kelompok dengan media kartu berseri.
4.      Peserta didik bertanya-jawab tentang kegiatan yang akan dilakukan.
b.      Elaborasi
1.      Peserta didik menuju kelompoknya masing-masing kelompok besar (Nilai yang ditanamkan kerja sama).
2.      Peserta didik memperhatikan demonstrasi guru cara menggunakan media kartu berseri (rasa ingin tahu).
3.      Peserta didik mengambil  kartu petunjuk kegiatan dan teks bacaan  pada  amplop kartu berseri.
4.      Peserta didik mengorganisasi kelompok untuk melakukan kegiatan kooperatif secara jujur. Peserta didik hanya mengambil kartu bacaan saja, kartu lainnya tetap di dalam amplop. (nilai karakter: jujur).
5.      Peserta didik melakukan menyimak teks yang dibacakan bersama kelompoknya (nilai karakter kerja keras).
6.      Peserta didik mengembalikan kartu bacaan dan mengambil kartu tugas.
7.      Peserta didik mengerjakan tugas dengan anggota kelompoknya (nilai karakter: kerja sama, kreatif,  komunikatif).
8.      Peserta didik menukarkan hasil pekerjaan dengan kelompok lainnya.  (nilai karakter percaya diri).
9.      Peserta didik membahas hasil tugas kelompok dengan mencocokkannya dengan kunci jawaban dalam kartu berseri (Nilai karakter:, menghargai prestasi).
10.  Peserta didik membahas hasil tugas secara klasikal (nilai karakter: menghargai prestasi).
11.  Peserta didik membuat teks pidato

c.       Konfirmasi
1.      Peserta bercerita isi teks yang didengarnya.
2.      Peserta didik berpidato di depan kelas
3.      Peserta didik menyimpulkan materi pelajaran dan melakukan refleksi.
4.      Guru menekankan nilai-nilai karakter dari kegiatan yang dilakukan secara kelompok, maupun klasikal.
Kegiatan Akhir (10 menit)
1.      Peserta didik mencata kesimpulan hasil pembelajaran.
2.      Peserta didik mencatat tugas untuk di rumah.  
3.      Peserta didik memajang hasil tugas pada pohon pajangan.
VI.     Alat / Bahan / Sumber Belajar
·      Buku Terampil Bahasa Indonesia 6 Penerbit Yudhistira.
·      Buku  Bahasa Indonesia  6 Penerbit Erlangga.
·      Buku Aku Siap Aku Bisa untuk SD kelas VI penerbit Erlangga
·      Media Kartu berseri
·      Laptop
·      LCD
VII.  Penilaian
o  Lembar Pengamatan keaktifan peserta didik dalam praktik kooperatif.
o  Lembar observasi kegiatan kelompok.
o  Lembar observasi oleh teman sejawat.
o  Lembar Evaluasi tertulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar